BUTTERFLY HUG, TEKNIK MENSTABILKAN EMOSI
Di jaman sekarang, kesehatan mental masih belum dianggap serius oleh masyarakat yang awam. Padahal isu ini bisa jadi sangat penting bagi penderitanya. Kebayang kan tidak kalau ada yang peka dan peduli sama dampak negatif dari kesehatan mental. Sudah sakit jadi lebih sakit. Padahal banyak cara mudah untuk meminimalisir itu. Sesederhana mendengarkan keluh kesah teman itu sudah membantu meringankan bebannya.
Tapi, kita tidak bisa hanya berpangku tangan dan menjadikan orang lain sebagai pundak. Adakalanya teman atau keluarga sibuk dengan pekerjaan atau urusan lainnya. Maka dari itu, kita perlu punya banyak langkah minimal dalam menenangkan dan menguatkan diri sendiri. Ada beberapa metode untuk menenangkan diri yang sudah dikembangkan dan disebar luaskan pada masyarakat umum. Ketika marah atau cemas misalnya.
Saat kita marah atau dilanda cemas yang berlebihan, situasi rasanya jadi sangat kacau dan tidak terkendali, nah untuk mengatasi ini kamu bisa loh melakukan yang namanya butterfly hug.
Jadi sebenarnya apa sih metode butterfly hug? Apakah metode ini benar-benar ampuh untuk meredam dan menjaga kestabilan emosi? Baca artikel ini sampai selesai ya!
Metode atau Teknik ini pertama kali dikenalkan oleh Lucina Artigas dan Ignacio Jarero saat menolong para korban yang selamat dari bencana alam di Acapulco, Meksiko pada tahun 1998. Metode ini terbukti efektif memulihkan perasaan negatif dan traumatis yang dialami para korban yang selamat. Metode ini kemudian menjadi cukup populer dan banyak digunakan sebagai cara untuk mengurangi perasaan negatif pada diri seseorang. (Source: satu persen)
Metode ini juga jadi trend lantaran ada drama korea berjudul “It’s okay to not be okay” yang rilis di tahun 2020. Drama ini mengangkat isu kesehatan mental dan ada beberapa scene yang menampilkan Teknik butterfly hug ini. Dalam drama tersebut dijelaskan bahwa pelukan kupu-kupu ini adalah bentuk stimulasi secara mandiri untuk meredam rasa cemas dan membuat diri menjadi lebih tenang.
Ketika sedang mengalami cemas, seseorang umumnya akan menjadi ragu-ragu, sulit berkonsentrasi, takut, gugup atau marah yang meluap luap. Nah Teknik butterfly hug bisa menjadi pertolongan pertama Ketika seseorang ingin melewati emosi atau perasaan yang maluap ini. Sehingga emosi negative yang dialami bisa berangsur-angsur mereda. Karena teknik ini berhasil membuat perasaan orang-orang menjadi lebih baik, butterfly hug kini berkembang menjadi praktik standar yang dilakukan oleh dokter, psikolog, atau terapis untuk mengatasi kecemasan.
Lalu bagaimana cara melakukannya?
Butterfly hug bukan teknik yang sulit untuk dikerjakan loh, kamu juga mungkin pernah melakukan ini tanpa sadar.
- Silangkan kedua tangan di depan dada, posisikan senyamannya hingga membentuk silang
- Tutup kedua matamu sembari mengatur nafas
- Tepuk kedua telapak tanganmu perlahan hingga terlihat seperti sayap kupu-kupu
- Atur nafas dan rasakan semua emosi yang meluap tadi sambil mengatakan banyak kata-kata atau afirmasi positif seperti “Aku sudah berusaha”, “Diriku berharga”, dan lain sebagainya
- Lakukan hal ini secara berulang, bernafaslah dengan perlahan, dan rasakan emosi meluap tadi melewatimu seperti awan
- Saat kamu merasa tenang kamu bisa berhenti, buka kedua tanganmu, dan buka mata secara perlahan.
Semua orang bisa melakukan Teknik ini dimana pun dan kapan pun, namun bisa jadi lebih baik jika dilakukan di tempat yang tenang, nyaman, dan tidak dalam keadaan ramai agar kamu tidak merasa terganggu dan lebih mudah merasa tenang.
Lakukan Konsultasi
Meskipun metode butterfly hug ini efektif untuk dilakukan, lebih baik apabila mengkonsultasikan lebih lanjut kepada ahlinya, Perseners. Melalui konsultasi, kalian akan dibantu oleh psikolog untuk menilai keadaan psikologis kalian secara lebih baik. Hal ini karena psikolog akan melakukan rangkaian prosedur yang jelas untuk mendiagnosis keluhan kalian.