BeritaPusat Informasi Konseling RemajaRUANG BK SMANBAR

RUANG BK : STEREOTIP GENDER, APA TUH?

Selasa, 21 Februari 2023

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), stereotip merupakan konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang subjektif. Salah satunya adalah melalui jenis kelamin, yang disebut dengan stereotip gender. Jadi sebenarnya apa itu stereotip gender? Kenapa isu ini penting untuk dibahas di Ruang Beka kali ini? Kita cari tahu yaa. Stereotip gender dapat kita artikan sebagai stigma yang ada pada masyarakat yang melekatkan suatu hal dengan jenis kelamin seseorang yang dibentuk oleh lingkungan, budaya, dan adat istiadat.

Disadari atau tidak, stereotip gender adalah hal yang sudah mendarah daging dan dianggap lumrah dalam masyarakat kita bahkan kerap muncul sejak anak masih di dalam kandungan misalnya adalah ketika berbelanja keperluan untuk bayi di dalam perut. Pelayan toko akan dengan sigap bertanya, “Anaknya laki-laki atau perempuan?”. Kemudian diberikanlah pilihan baju atau perlengkapan lainnya yang didominasi warna biru jika menjawab laki-laki dan pilihan baju yang di dominasi warna merah muda jika menjawab perempuan.

“laki-laki kok main masak-masakan sih?”, “kok perempuan suka mobil-mobilan?”, “laki-laki tidak boleh menangis”, dan masih banyak lagi kata-kata yang sebenarnya secara tidak langsung memisahkan antara apa yang harus dan tidak harus hanya berdasarkan gender atau jenis kelamin. Padahal mungkin hal itu sah-sah saja dilakukan dalam masa pertumbuhan anak. Anak jadi lebih bisa mengeksplorasi lingkungan sekitar dan banyak hal baru yang menarik.

Laura Davis dan Janis Keyser dalam bukunya Becoming The Parent You Want to Be menyebut bahwa stereotip gender akan membuat anak terfokus pada ‘mana yang seharusnya mereka’ dan ‘mana yang bukan mereka’. Oleh karena itu, ada beberapa alasan betapa pentingnya berhenti menularkan stereotip gender kepada anak, yaitu:

  1. Membatasi pilihan anak
  2. Membatasi kreativitas dan imajinasi anak
  3. Menghambat tumbuh kembang anak
  4. Anak tidak bisa memahami emosinya
  5. Membatasi pilihan cita-cita anak

Streotip sangat mungkin dapat menjadi faktor penghambat seseorang dalam memilih dan mengejar keinginannya. Hal ini dikarenakan, stereotip yang melekat dan tertanam lama dapat menimbulkan diskriminasi bagi setiap tindakan yang dianggap menyalahi peran gender tersebut. Apalagi perempuan yang mungkin lebih banyak batasan dibanding laki-laki kalau soal karir dan pendidikan. Beberapa stereotip gender yang melekat pada perempuan :

  1. Perempuan harus berpakaian tertutup
  2. Perempuan tidak boleh berkarir tinggi dan harus menjadi ibu rumah tangga
  3. Perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi
  4. Perempuan harus rapi dan terampil membersihkan rumah
  5. Perempuan harus bisa memasak

Laki-laki sebagai identitas yang identik dengan sifat maskulin juga mendapatkan stereotip yang mendarah daging seperti tidak boleh menangis, harus kuat, atau mengenai karir, laki-laki yang mengambil jurusan dengan jumlah mahasiswi yang lebih banyak seperti keperawatan terkadang dianggap lemah oleh lingkungan sekitarnya. Hal-hal tersebut merupakan dampak buruk dari bagaimana stereotip gender dapat menghalangi impian dan mimpi seseorang.

Perlu diketahui bahwa stereotip dan dampak buruknya ini benar-benar nyata dan bukan hanya opini belaka. Oleh karena itu, edukasi mengenai sifat kedua gender yang ada pada setiap diri individu serta mulai meluruskan kesalahan akan persepsi gender yang kaku sangat perlu untuk dilakukan. Jika stereotip ini tetap dibiarkan dan dipelihara tanpa adanya perubahan, tanpa disadari bisa saja kita dapat “membunuh” mimpi dan impian orang lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *